Sabtu, 19 Maret 2011

ISLAM MENJADI AGAMA YANG PALING BERKEMBANG DI AMERIKA

Namanya cukup populer di kalangan lintas agama di Amerika Serikat. Bukan hanya karena ia imam Masjid Al-Farah yang hanya berjarak 12 blok dari gedung kembar World Trade Center (WTC) yang lumat dalam tragedi bom 11 September 2001. Tapi, lebih karena ia rajin menyambangi gereja dan sinagog untuk memberi ceramah tentang Islam. Demikian pula, ia kerap tampil dalam siaran-siaran radio dan televisi di Amerika untuk meluruskan salah persepsi dan pandangan bias terhadap Islam.

Pada 1997, ia mendirikan ASMA (American Sufi Muslim Association) Society, sebuah organisasi nirlaba bidang pendidikan dan kebudayaan Islam. Lalu, setelah peristiwa 11 September, ia memimpin Cordoba Initiative, sebuah gerakan lintas iman yang berusaha memperbaiki hubungan Dunia Islam dan Amerika. Pria berdarah Mesir yang lahir di Kuwait dan mulai tinggal di Amerika sejak usia 17 tahun ini juga tercatat sebagai pengurus One Voice, sebuah kelompok yang bertujuan membangun perdamaian antara bangsa Israel dan Palestina.

Belum lama ini, karyanya yang berjudul What's Rights with Islam: A New Vision for Muslim and The West diterbitkan dalam edisi Indonesia oleh penerbit Mizan. Ia melontarkan semacam pendekatan baru untuk membangun saling pengertian di antara umat beragama. Wartawan Gatra Erwin Y. Salim, Basfin Siregar, dan fotografer Tresna Nurani berkesempatan mewawancarai Imam yang bicaranya sangat halus ini. Berikut petikannya:

Berapa jamaah masjid Anda?
Sekitar 400 orang tiap salat Jumat. Tapi, karena masjid kami kecil, kami melakukan dua kali salat Jumat. Ini mulai kami lakukan sejak dua tahun lalu karena jamaah makin banyak. Salat Jumat pertama mulai pukul 13.00 siang, selesai 13.40. Setelah itu mulai shift kedua dari pukul 13.40 sampai katakanlah 14.30. Khotbah pertama biasanya singkat, 10-15 menit, sedangkan yang kedua sampai setengah jam. Saya biasanya berkhotbah di shift kedua.

Bagaimana kondisi muslim di Amerika pada awal tinggal di sana?
Waktu itu komunitas muslim di Amerika sangat sedikit. Mungkin hanya beberapa ratus ribu. Tapi sekarang muslim Amerika diperkirakan lebih dari 7 juta orang. Islam sekarang menjadi agama yang paling berkembang di Amerika. Waktu itu tidak banyak orang Amerika yang percaya pada agama. Tapi sekarang mereka kembali ke agama. Mereka sekarang lebih serius memandang agama.

Anda pernah merasakan sikap curiga Barat?
Terkadang, ya. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, orang berubah. Generasi muda di Amerika saat ini tidak memiliki sikap seperti pendahulu mereka. Para kakek mereka melihat orang muslim secara berbeda. Tapi generasi muda tidak. Memang benar orang Barat melihat kami dengan pandangan berbeda. Tapi sekarang sudah berubah. Saya pernah memberi kuliah di Texas dan bertemu dengan remaja Amerika Latin yang bercerita bahwa kawan baiknya adalah remaja Pakistan dan ia sering mendengar tentang Islam dari keluarga itu.

Apakah banyak orang Amerika menganggap Islam teroris?
Setelah tragedi WTC, tentu ada ketakutan terhadap terorisme. Memang masih ada yang menganggap muslim sebagai teroris. Tapi ada juga yang tidak. Salah satu tugas kami adalah menjelaskan bahwa kami bukan cuma teroris, tapi juga menjelaskan mengapa itu terjadi. Dalam ceramah saya di hadapan anggota Kongres dan Senat, saya bilang, banyak umat Islam marah kepada Amerika karena politik luar negerinya.

Karena itu, Amerika harus mengubah politik luar negerinya. Amerika tidak memperlakukan dunia Islam secara benar. Ini adalah hal mendasar. Konflik ini bukan karena karena agama. Ini karena hal-hal lain seperti ekonomi dan sebagainya. Sekarang makin banyak anggota Kongres yang tidak menyukai pemerintahan Bush. Mereka ingin Pemerintah Amerika bersikap lebih baik terhadap dunia Islam. Mereka menginginkan dialog.

Jadi, apa sebenarnya akar konflik Barat-Islam?
Konflik Barat-Islam dipicu oleh tiga isu. Pertama isu politik, yakni Palestina, Irak, dan Afganistan. Yang terbaru Iran. Kedua adalah bagaimana media Barat menggambarkan Islam. Mereka lebih banyak menuliskan berita yang pro-Israel. Ketiga adalah perbedaan perilaku. Di Barat, orang percaya pada pemisahan antara gereja dan politik. Tapi, muslim tidak menyukai pemisahan itu. Muslim percaya bahwa negara harus mencerminkan nilai-nilai Islami.

Bagaimana Anda menjembatani kesenjangan tiga area tersebut?
Saya memimpin sebuah lembaga bernama Cordoba Initiative yang bertujuan memperbaiki hubungan Amerika dengan dunia Islam. Salah satu proyek kami adalah mengajak cendekiawan muslim untuk merumuskan ijmak modern, terutama dari para fuqaha (ahli hukum), tentang apakah ada negara Islam. Apa itu negara Islam dan bagaimana kita mendefinisikannya. Kami percaya, soal ada tidaknya negara Islam bisa didefinisikan secara operasional. Di Indonesia, misalnya, kami mengajak Syafii Maarif untuk terlibat ijmak negara Islam ini.

Apa yang paling mengganggu Anda tentang umat Islam?
Banyak. Satu hal adalah muslim memfokuskan pada ibadat -dan itu baik— tapi mereka tidak seimbang dengan fokus pada muamalat. Mualamat itu antara lain bersikap baik pada orang lain, jujur dalam transaksi bisnis, tidak menipu, tidak korup. Itu semua adalah mualamat. Kalau Anda lihat dunia muslim saat ini, hal itu agak kurang. Itu juga sebabnya muncul gerakan politik di kalangan muslim.

Yang kedua, kita terlalu fokus pada islam, bukan pada iman. Padahal, kalau Anda lihat Al-Quran, tidak sekali pun Allah berfirman wahai orang-orang yang berislam. Selalu wahai orang yang beriman. Ini seakan-akan fokusnya adalah pada iman, pada hati. Kalau Anda perhatikan bahasanya, yang disebut pengikut sejati Rasul adalah al-mukminun, bukan al-muslimun. Muslim belum tentu mukmin. Kita masih berusaha agar menjadi mukmin. Dan saya merasa bahwa kita telah melupakan hal ini, kita mereduksi iman menjadi sekadar Islam. Itulah yang memprihatinkan saya.

Berkaitan dengan kelompok esktrem, apa yang Anda lakukan?
Saya berusaha mencari tujuannya. Saya percaya tiap orang menginginkan keadilan. Hal terpenting dalam hukum Islam adalah adallah, keadilan. Jadi, kalau dia mencari keadilan, bagaimana cara terbaik untuk mencapainya? Apakah mencari keadilan dengan main hakim sendiri, atau berusaha mengubah hukum? Orang menjadi radikal karena mereka frustasi dan tidak tahu bagaimana mengubah keadaan tanpa kekerasan.

Pandangan Anda tentang terorisme?
Apa itu terorisme? Seorang sejarawan militer Amerika mendefinisikan terorisme sebagai penggunaan orang sipil untuk tujuan politik. Itulah terorisme. Amerika memberlakukan sanksi terhadap Irak setelah Perang Teluk. Ketika Anda menghukum Saddam Hussein dengan menerapkan sanksi ekonomi, Anda menghukum rakyatnya.

Sanksi itu menyebabkan depresi ekonomi. Orang-orang yang terkena dampak sanksi ini bukanlah Saddam Hussein atau orang-orang kaya, melainkan kelas menengah dan bawah. Kelas menengah jadi miskin, sedang kelas bawah kelaparan, tidak bisa berobat, hingga akhirnya meninggal. PBB mencatat, 1 juta warga sipil Irak meninggal akibat sanksi ekonomi sejak 1992. Inilah yang menyebabkan kemarahan dan akhirnya menimbulkan terorisme terhadap Amerika.

Banyak orang Barat menggunakan istilah Islamist untuk menyebut teroris...
Saya benci kata itu. Kata yang digunakan untuk menggambarkan terorisme itu justru melahirkan kenyataan. Ketika Anda menggunakan istilah teroris Islam, Anda melahirkan kenyataan itu. Ini juga alasannya mengapa saya menolak Islamisasi. Karena ketika Anda mulai memperkenalkan perbankan islam, secara otomatis ada juga istilah terorisme Islam. Kalangan muslim tradisional tidak menggunakan kata itu. Saya jadi ingat teman saya, orang Malaysia, yang suka makan nasi padang. Dia datang ke padang dan mencari nasi padang, tentu tidak ada, karena semua nasi di sana adalah nasi padang. Jadi, ketika kita menggunakan terminologi Islamic, kita menggunakan sudut pandang nonmuslim.

Para teroris memandang bom bunuh diri sebagai jihad. Komentar Anda?
Ada dua jenis jihad. Jihad pertama adalah berperang, jihad kedua adalah melawan hawa nafsu. Nabi berperang hanya bila perlu dan tidak membunuh orang yang tidak bersalah. Tujuan Nabi bukanlah untuk membunuh seseorang, melainkan mengubah seseorang. Tidak ada otoritas apa pun, baik dalam Al-Quran maupun sunah, yang membolehkan membunuh orang tidak bersalah.

Nabi juga tidak pernah menyetujui bunuh diri, dalam kondisi apa pun. Ada kisah tentang seseorang yang ikut berperang di sisi Nabi, lalu ia terluka hingga sekarat. Karena tidak tahan sakitnya, ia lalu bunuh diri. Nabi bilang, orang itu akan masuk neraka.

Ini memang isu sensitif. Dalam soal ini, para ahli hukum memang berbeda pendapat. Ada yang mengatakan boleh, tapi mayoritas tidak sependapat. Saya termasuk pihak yang tidak boleh. Saya tidak menemukan dalil dalam Al-Quran maupun hadist yang membolehkan kita membunuh orang tidak bersalah.

Pendapat Anda tentang Islam Indonesia?
Indonesia adalah negara yang sangat penting dan juga populer di Amerika. Indonesia adalah negara muslim terbesar. Karena terbesar, Anda punya beragam tipe muslim. Anda punya pergerakan Islam di sini. Anda punya banyak lembaga pendidikan pesantren, bahkan pernah punya presiden dari kalangan pesantren. Temperamen muslim di Indonesia pun relatif menyejukkan. Saya pikir Indonesia akan memainkan perang penting.

Kamis, 03 Maret 2011

FIFA TOLAK NURDIN HALID

FIFA Bahas Status Nurdin Halid  

03/03/2011 10:35

Liputan6.com, Jakarta: Federation Internationale de Football Association (FIFA) telah membuat langkah penting untuk menentukan status ketua umum PSSI Nurdin Halid. FIFA merekomendasikan bahwa Nurdin Halid tidak mungkin untuk dipilih kembali saat masa jabatannya berakhir bulan ini.

Hal ini disampaikan sumber dekat dengan Komite Asosiasi FIFA seperti dikutip situs Worldfootballinsider, Kamis (3/3).

Satu upaya besar untuk mengakhiri delapan tahun kepemimpinan Nurdin Halid yang sempat memimpin organisasi PSSI dari sel penjara karena kasus korupsi.

Dalam kode etik FIFA, mereka yang sudah telah menjalani hukuman penjara memang dilarang untuk kembali memegang kekuasaan dalam keorganisasian. Dalam laporan itu, memang ada kekhawatiran bagi pihak yang anti-Nurdin Halid jika ada anggota Komite Eksekutif FIFA yang melindungi Nurdin.

FIFA dalam hal ini memahami situasi yang sedang berlangsung di Indonesia dan akan membahasnya lebih lanjut. Rapat Komite Eksekutive (Exco) FIFA berlangsung di Zurich, Swiss, pada Rabu dan Kamis waktu setempat. Rapat Exco FIFA ini langsung dipimpin oleh Presiden FIFA, Joseph Sepp Blatter. (Ant/MEL)Liputan6.com, Jakarta: Federation Internationale de Football Association (FIFA) telah membuat langkah penting untuk menentukan status ketua umum PSSI Nurdin Halid. FIFA merekomendasikan bahwa Nurdin Halid tidak mungkin untuk dipilih kembali saat masa jabatannya berakhir bulan ini.

Hal ini disampaikan sumber dekat dengan Komite Asosiasi FIFA seperti dikutip situs Worldfootballinsider, Kamis (3/3).

Satu upaya besar untuk mengakhiri delapan tahun kepemimpinan Nurdin Halid yang sempat memimpin organisasi PSSI dari sel penjara karena kasus korupsi.

Dalam kode etik FIFA, mereka yang sudah telah menjalani hukuman penjara memang dilarang untuk kembali memegang kekuasaan dalam keorganisasian. Dalam laporan itu, memang ada kekhawatiran bagi pihak yang anti-Nurdin Halid jika ada anggota Komite Eksekutif FIFA yang melindungi Nurdin.

FIFA dalam hal ini memahami situasi yang sedang berlangsung di Indonesia dan akan membahasnya lebih lanjut. Rapat Komite Eksekutive (Exco) FIFA berlangsung di Zurich, Swiss, pada Rabu dan Kamis waktu setempat. Rapat Exco FIFA ini langsung dipimpin oleh Presiden FIFA, Joseph Sepp Blatter. (Ant/MEL)

Diva dan Andik Vermansyah Akan Dipromosikan ke Portugal

Ada kabar baik dari Konsorsium PT Liga Primer Indonesia (LPI). LPI akan mengorbitkan pemain-pemain bintang LPI dari tanah air untuk bermain di klub Eropa, Amerika Latin, dan Asia. Salah satu yang akan diorbitkan adalah gelandang muda PSM, Diva Tarkas.

Marcom PSM, Anno Suparno, mengatakan bahwa selain Diva, pemain lain yang dipromosikan adalah Andik Vermansyah (Persebaya 1927). Keduanya akan dipromosikan ke salah satu klub di Portugal atau Australia.
“Dengan masuknya Diva ke kelas pemain bintang, dia memiliki peluang untuk dikirim bermain ke klub di luar negeri,” kata Anno malam tadi.
Klub yang akan dijadikan tempat “magang” para pemain bintang LPI ini, bermain di liga tertinggi di negara tersebut. Hal ini sangat berhubungan dengan program LPI mendatangkan marquee player ke Indonesia.

Para agen pemain bintang di luar negeri juga dilibatkan untuk memasarkan pemain bintang bertalenta dari LPI. Saat ini, dari 19 klub yang berlaga di Indonesia. Baru Andik Vermansyah dan Diva Tarkas yang direkomendasikan LPI bermain di klub luar negeri.
Diva mengaku senang dan menyambut baik dengan rencana tersebut. Menurutnya hal ini telah mengangkat nama dirinya dan PSM. “Jika saya dianggap baik dan dinilai menjadi pemain bintang, Alhamdulillah. Saya pasti akan menunjukkan permainan terbaik saya di lapangan,” kata Diva.
Soal bermain di luar negeri, Diva mengaku akan siap jika ditawarkan bermain di liga internasional. Apalagi, hal itu akan memberikan dia pengalaman untuk perbaikan permainan dan kemampuannya.

(Ternyata) FIFA Tolak Pencalonan Nurdin Halid

Selain menginstruksikan digelarnya Kongres Pemilihan atau Kongres Luar Biasa PSSI, badan sepak bola dunia atau FIFA meminta agar Nurdin Halid tak lagi maju dalam pencalonannya sebagai ketua umum PSSI periode 2011-15.

Hal itu terungkap dalam surat balasan FIFA atas surat yang dilayangkan PSSI pada Senin (28/2/2011) lalu. Dalam suratnya, FIFA menyatakan agar Nurdin tak lagi menjadi calon ketua umum periode berikutnya.
“Ada dua poin penting dalam surat yang diberikan FIFA. Yang pertama adalah keputusan mereka untuk tidak memberikan sanksi pada persepakbolaan Indonesia,” tegas Komisaris Utama Persebaya 1927, Saleh Mukadar, sebagaimana dikutip Dunia Soccer.
“Yang kedua, tidak menyetujui Nurdin Halid sebagai calon ketua umum PSSI periode mendatang,” tambah mantan Sekretaris Komite Penyelamatan Persepakbolaan Nasional atau KPPN itu.
Menurut Saleh, surat tersebut sudah dicek terlebih dulu dan dinyatakan resmi. “Surat tersebut langsung dikirim dari Swiss (markas FIFA, red). Sebelumnya, Nurdin hanya memaparkan poin pertama saja. Dia tidak membeberkan poin kedua yang tertulis dalam surat yang dikirim FIFA,” papar Saleh.
Surat yang disampaikan PSSI kepada FIFA pada 28 Februari lalu berisi dua putusan PSSI, yakni penundaan pelaksanaan kongres PSSI yang rencananya digelar pada 26 Maret 2011 dan permintaan agar  FIFA tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.

2012, APBD Duo Klub Ibukota Dihapus

Dua klub ibukota yakni Persija Jakarta dan Persitara Jakarta Utara, dipastikan takkan dapat kucuran dana APBD lagi di tahun 2012 mendatang.
Penghapusan anggaran ini sesuai dengan kebijakan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang menginstruksikan daerah untuk menghentikan bantuan anggaran dari APBD kepada klub sepakbola daerah. Aturan baru tersebut dikeluarkan pada Januari 2011 tentang penghentian dana APBD untuk klub sepakbola pada 2012.

Selanjutnya, Pemprov DKI akan mempelajari operasionalisasi klub sepakbola yang ada di bawah naungan mereka dan anggaran klub sepakbola itu dikelola oleh lembaga masing-masing.

"Kami harus patuh terhadap aturan baru tersebut. Tapi, kami tidak bisa membiarkan mereka berjalan tanpa solusi. Karena itu, kami akan carikan solusinya agar klub ini tetap hidup dan berkembang dalam meraih prestasi," ungkap Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto .

Sementara itu Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta, Sukri Bei, mengatakan, BPKD bersama Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta saat ini tengah mempelajari berbagai kemungkinan menyangkut kehidupan klub sepak bola di DKI Jakarta.

"Salah satu solusi, kami akan buat sebuah lembaga yang akan mengelola operasional Persija dan Persitara," tuturnya.

"Untuk 2011, Persija dan Persitara masih mendapatkan bantuan hibah dari APBD DKI 2011. Namun, anggaran yang dikeluarkan tidak sebesar tahun sebelumnya. Jika Persija mendapatkan anggaran sebesar Rp. 36 miliar pada 2010, pada 2011, hanya Rp20 miliar saja," lanjutnya.

Sedangkan Persitara, tahun ini hanya mendapatkan bantuan hibah sebesar Rp.1 miliar dan jumlahnya lebih kecil dari tahun ini.

Bantuan itu berbentuknya hibah yang diserahkan melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).